Afifuddin |
Pelarian Muhammad
Nazaruddin ke sejumlah Negara akhirnya berakhir di Kolumbia. Pelarian
Nazaruddin ke sejumlah Negara telah membuat Demokrat dan tokoh penting lainnya kalang
kabut. Kenapa tidak, nyanyian Nazaruddin dari persembunyian melaui skyp
menyerang petinggi Partai Demokrat dan sejumlah petinggi lainnya. KPK juga
menjadi sasaran serangan yang di lancarkan oleh Nazaruddin dari
persembunyiannya di beberapa Negara.
Nazaruddin yang sedang
tersandung kasus suap Wisma Atlet yang sedang di usut KPK merupakan tokoh kunci
dalam mengungkapkan tabir penyuapan tersebut. Menurut pengakuan Nazaruddin dia
memiliki bukti – bukti yang lengkap adanya keterlibatan petinggi Partai
Demokrat dan juga oknom dari KPK terutama Ketua Partai Demokrat Anas
Urbaninggrum. Nazaruddin menuding suksesi pemenangan Anas menuju kursi Ketua
Demokrat tidak terlepas dari Politik Uang, “tidak mungkin menang Anas bila
tidak melakukan politik uang” ungkap Nazaruddin melalui skyp yang di siarkan
oleh beberapa Media Elektronik dan Televisi. Dan, uang tersebut berasal dari
proyek pembangunan Wisma Atlet tersebut.
Dengan demikian untuk
mengungkapkan tabir ini, Nazaruddin diminta hadir di persidangan untuk
menjelaskan semua fakta – fakta seperti yang dia nyanyian selama ini. Sehingga
jelas siapa yang salah dan siapa yang tidak bersalah, dengan demikian tidak
menimbulkan fitnah yang merugikan Bangsa Indonesia. Presiden Sby juga Ketua
Pembina Partai Demokrat juga angkat bicara “Pulanglah Nazaruddin ke tanah air”.
Sehingga di bentuklah tim untuk mencari keberadaan Nazaruddin yang sangat lihai
dalam menghilangkan jejaknya di sejumlah Negara.
Setelah 3 bulan lebih
masa persembunyian nazaruddin di beberapa Negara seperti Vietnam, Dubai, Paris,
Bahama, Dominika dan akhirnya di tangkap di Kolombia. Walaupun sempat
kontrofersi tempat penangkapanya. Ada sumber yang mengatakan di tangkap oleh
Polisi Interpol di sebuah Caffe, namun belakangan di nyatakan tertangkapnya Nazaruddin
di Bandara Rafael Nunez pada tanggal 6 Agustus 2011. Kontrofersi ini membuat
banyak pengamat mempertanyakan dan meragukan independensi tim tersebut, banyak
kalangan mencurigai ada konspirasi dalam skenerio penangkapan Mantan Bendahara Umum
Partai Demokrat tersebut. Sehingga dibentuklah tim penjemputan Nazaruddin di
Kolombia yang di pimpin oleh Brigjen Pol Anas Yusuf dengan pesawat carteran
seharga 4 milyar jenis Gulfstream G-V yang sangat mewah. Kabin yang eklusif
serta di lengkapi dengan berbagai macam fasilitas teknologi mutakhir seperti
akses internet berkecepatan tinggi.
Argument ini di perkuat
dengan ada banyaknya kejanggalan dari proses penangkapan Nazaruddin tersebut di
Bogota Kolombia. Perampasan tas hitam milik Nazaruddin menjadi perbincangan
hangat di banyak kalangan. Sampai pengacara Nazaruddin OC Kaligis angkat bicara
di Bogota bahwa tas hitam milik Nazaruddin di curi oleh Michael Menufandu DUBES
RI di Kolombia. Walaupun belakangan Michael membantah tudingan pengacara
Nazaruddin OC Kaligis. Michael mengatakan bukan merampas, tetapi Nazaruddin
meminta kepadanya untuk di simpan karena dia telah di borgol oleh Polisi
Interpol saat itu.
Terlepas dari adanya
saling membantah atas kecurigaan – kecuriagaan adanya konspirasi dalam
penangkapan Nazaruddin. Namun banyak fakta yang janggal dan menimbulkan
pertanyaan di public atas skenerio penjemputannya. Katakanlah misalnya dengan
biaya carter pesawat yang hargai selangit serta pengawal Nazaruddin di pesawat
yang memakai sebu, tempat tahanannya di Mako Brimob serat pemeriksaan
kesehatanpun di Mako Brimob. Pengacara OC Kaligis sebagai kuasa hukum
Nazaruddin tidak di izinkan ikut mendampingi tersangka selama dalam perjalanan
ketanah Air. Hal ini menambah daftar kecurigaan public ada konspirasi di balik
penangkapan Nazaruddun. Bisa saja terjadi deal – deal politik di dalam pesawat
tersebut selama menempuh perjalanan selama 30 jam lebih. Siapa yang bisa jamin
tidak terjadi apa – apa dalam perjalanan pulang tersebut, tidak terjadi
penekanan – penekanan untuk menutupi bobrok seseorang. Tidak ada yang dapat
menjamin hal itu terjadi mengingat tidak ada satupun dari tim independen di
dalam pesawat tersebut. Selain itu kita ketahui semua bahwa banyak orang
meragukan Rutan Mako Brimob tersebut. Ada joke
yang menyatakan Mako Brimob tersebut susah masuknya namun mudah untuk
keluar. Banyak fakta yang pernah terjadi tahanan bisa dengan mudah keluar masuk
tahanan, katakanah seperti Gayus yang mudah pergi ke Bali dan tahanan – tahanan
lainnya.
Kasus Nazaruddin ini
menjadi taruhan kredibilitas baik KPK, Partai Demokrat maupun pemerintahan SBY
– Boediono. Bila kasus ini mengambang seperti kasus Bank Century, kasus
Antasari akan menimbulkan potensi konflik seperti tahun 1998. Jangan salahkan
mahasiswa dan elemen sipil lainnya bergerak untuk membersihkan rezim sekarang,
karena di anggap tidak mampu memberantas korupsi dan tidak berdaya di hadapan
mafia – mafia besar yang menggrogoti uang rakyat. Jadi, kalau tidak mau kembali
terulang tragadi kerusuhan seperti tahun 1998, maka pemerintah sudah saatnya
untuk membenah diri, memperbaiki citra buruknya dengan menuntaskan kasus ini
sampai ke akar – akarnya. Siapapun dia bila terlibat harus di hukum sesuai
Undang – undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hukum harus
di tegakkan, hukum bukan untuk di langgar tetapi hukum untuk di patuhi dan di
jalani sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
KPK sekarang akan di
uji kredibilitasnya saat ini. Saat ini hanya KPK yang masih sedikit harapan
rakyat Indonesia sebagai penegak hukum yang di anggap masih bersih. Dengan di
tuntaskan kasus ini, maka tingkat kepercayaan public bisa di pulihkan kembali
seperti dulu. Tingkap kepercayaan public terhadap KPK saat ini hanya tinggal 40
%, semoga dengan kasus ini bisa di tuntaskan oleh KPK tanpa pandang bulu,
kepercayaan KPK akan pulih kembali. Saat inilah KPK harus membuktikan
kredibilitasnya sebagai lembaga superbody yang menangani Darurat Korupsi di
Indonesia yang sudah berlangsung sangat lama. Kita tunggu kiprah KPK dalam
menangani kasus Nazaruddin. Kita berharap KPK masih punya taring yang tajam
untuk menusuk dan menerkam koruptor – koruptor di Indonesia. Semoga………………